Hai semua, senang sekali bisa berbagi kembali dengan kalian. Pada kesempatan kali ini, saya akan mempublikasikan beberapa puisi karya saya sendiri. Memang sih, tidak begitu bagus atau mungkin tidak bagus karena saya sendiri juga masih belajar bagaimana cara menulis sebuah karya yang baik. Namun barangtentu tidak ada salahnya pula bila saya ingin berbagi dengan kalian semua di sini.
Pertama-tama mari kita ketahui dulu apa yang dimaksud dengan puisi. Puisi adalah sebuah karya sastra yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran yang imajinatif dengan bahasa sebagai mediumnya.
Ciri-ciri puisi:
1. Iramanya kuat
2. Bersifat konotatif (menyatakan sesuatu secara tidak langsung)
3.Terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut sajak
4. Bersifat liris(emosional)
5. Bersifat Ekspresif
6. Memiliki tipografi (tampilan bentuk/struktur)
7. Memiliki rima dan metrum
Kiranya sampai disitu saja sedikit penjelasan dari saya, karena disini saya ingin berbagi karya, bukan menjelaskan lebih dalam lagi mengenai makna, ciri, ataupun jenis-jenis dari puisi. Jadi mohon maaf sebelumnya. :)
Nah, berikut ini adalah beberapa puisi yang saya tulis pada bulan ini, selamat membaca. Semoga dapat bermanfaat dan menghibur baik bagi diri saya pribadi ataupun bagi pembacanya.
Pertama-tama mari kita ketahui dulu apa yang dimaksud dengan puisi. Puisi adalah sebuah karya sastra yang berisi ungkapan perasaan dan pikiran yang imajinatif dengan bahasa sebagai mediumnya.
Ciri-ciri puisi:
1. Iramanya kuat
2. Bersifat konotatif (menyatakan sesuatu secara tidak langsung)
3.Terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut sajak
4. Bersifat liris(emosional)
5. Bersifat Ekspresif
6. Memiliki tipografi (tampilan bentuk/struktur)
7. Memiliki rima dan metrum
Kiranya sampai disitu saja sedikit penjelasan dari saya, karena disini saya ingin berbagi karya, bukan menjelaskan lebih dalam lagi mengenai makna, ciri, ataupun jenis-jenis dari puisi. Jadi mohon maaf sebelumnya. :)
Nah, berikut ini adalah beberapa puisi yang saya tulis pada bulan ini, selamat membaca. Semoga dapat bermanfaat dan menghibur baik bagi diri saya pribadi ataupun bagi pembacanya.
Tak Seindah
Ekspektasi
Di seberang lautan nestapa
Sebuah lorong kusebrangi
Hawanya dingin, gelap mencekam
Seperti biasanya aku tetap berjalan sendiri
Di ujung lorong gelap itu, kulihat kilauan cahaya
Aku rasa itu matahari
Mungkin pula ada pelangi
Di penghujung lorong ku hentikan langkahku
Ku balikkan ragaku dan meninggalkan ekspektasiku
Kilauan cahaya tumpukan mata tajam itu mengelabuhiku
Dan pelangi itu hanya ambisi semua mahluk di luar sana yang
siap dengan belatinya
Yang paling menyedihkan adalah senyum palsu mereka
Senyum yang manis dengan hati yang merancu
Dan yang menyakitkan adalah kembang yang mereka bawa
Terlihat indah dengan duri yang menusuk luka lebih dalam
Seakan menyimpan sebuah pesan
Matilah kau !
****
Menyerah untuk Menyerah
Senja hampir tiba dari sebuah arah yang tak berujung
Lihatlah,
Ada sebuah raga kosong tak berarti yang sedang memunguti abu
ketidak berdayaan
Mencoba merangkai asa dari abu-abu kusam kegagalan
Tengoklah,
Dari kejauhan, ia sedang mencuri pandang
Mengamati hiruk pikuk keacuhan mahluk-mahluk setengah setan
Kemudian ia mulai berjalan
Kemana?
Ke arah tebing di atas derai ombak yang membisikan sepenggal
kalimat …
“Jatuhlah! Aku akan menangkapmu”
Lalu,
Pandangannya tertuju ke atas
Tak mau lagi terjatuh untuk keberkian kalinya, Ia pun
mengundurkan diri untuk meanyerah
Mencoba lagi memunguti asanya di sekitar keacuhan
mahluk-mahluk setengah setan
Melanjutkan jalannya dengan mata buta, telinga tuli, dan mulut
yang membisu
****
Jalang Terbuang
Denting waktu terus berlantun
Karakter baru mulai bermunculan
Tokoh lamapun perlahan mulai punah
Tersisih bagai buih
Dan hembusan angin mulai menerpa menyerupa badai
Tapi aku tetaplah seorang pemurung yang terkucilkan
Seperti inikah rasanya menjadi binatang jalang?
Dari kumpulannya terbuang…
Dan pada akhirnya…,
“Aku tetap merasa sendirian”
Wahai binatang jalang,
Terimalah pemurung yang sama terbuang
Dan jadikanlah pujangga tak terkekang
****
Waktu
Masih…
Masih sendiri aku disini
Masih menanti aku disini
Masih menunggu aku disini
Dalam gelapnya malam
Dalam terangnya bulan
Maupun dalam derasnya hujan
Hanya untuk suatu kepastian
Kepastian yang tak jua datang
Masih…
Masih lama aku menunggu
Dan sudah,
Sudah lelah aku menunggu
Entah, sampai kapan harus ku tunggu
Hanya satu yang tahu
Yaitu...,
Waktu.
****
Jaga Dirinya
Untukku
Tuhan..
Jaga dia
Lindungilah dirinya
Dalam hidupnya, dalam kesehariannya, dan dalam tawanya
Pancarkan sinarnya dalam senyumannya
Ceriakan harinya di pagi, siang, sore, dan malamnya
Terangi dia dalam gelapnya
Temani dia dalam kesendiriannya
Jaga dia untukku sebagai bintang di malamku
Ku titipkan dia pada-Mu
Karena aku tahu,
Aku tak kan sanggup menjaganya sendiri dalam asaku ini
****
Terima kasih bagi kalian yang telah meluangkan waktunya untuk membaca beberapa karya saya, Kontribusi kalian dalam membaca karya saya adalah sebuah motivasi bagi saya, begitu pula bagi para penulis lainnya di luar sana. Mari budayakan membaca, jadikan bangsa kita lebih maju dengan sastra dan hal positif lainnya. Terima kasih sekali lagi dan sampai jumpa lagi lain waktu. :))
Komentar
Posting Komentar